Jose Mourinho mengirim pesan kepada Zlatan Ibrahimovic, 41, menutup buku atas kariernya yang gemilang dalam sebuah pidato emosional para penggemar AC Milan di San Siro. Pemain asal Swedia itu mengatakan hal tersebut kepada para pendukung setelah kemenangan 3-1 Rossoneri atas Hellas Verona pada hari Minggu (4/6) [via GOAL]:

"Saya akan menjadi penggemar Milan sepanjang masa. Saatnya mengucapkan selamat tinggal pada sepak bola, bukan Anda."

Berbagai penghormatan telah mengalir untuk sang penyerang misterius dan Mourinho telah mengirimkan pesan kepada mantan pemain depannya itu. Ia mengunggah foto-foto dirinya dan pemain asal Swedia tersebut selama kebersamaan mereka di Manchester United di akun Instagram-nya. Ia memberi keterangan pada koleksi foto-foto tersebut dengan emoji bertepuk tangan dan wajah tersenyum.

Jose Mourinho pernah melatih Zlatan Ibrahimovic di dua klub berbeda: Inter Milan dan Setan Merah. Keduanya pertama kali dipertemukan di San Siro dan berhasil memenangkan gelar Serie A 2008-09.

Sang penyerang legendaris meninggalkan Inter menuju Barcelona pada tahun 2010, namun keduanya kemudian dipertemukan kembali di Old Trafford enam tahun kemudian. Di Manchester United-lah Ibrahimovic memenangkan satu-satunya gelar Eropa, Europa League.

Sang penyerang ikonik ini mencetak 58 gol dan memberikan 23 asis dalam 100 pertandingan untuk pelatih asal Portugal tersebut. Keduanya memiliki hubungan yang erat selama karier mereka dan mereka sangat menghormati satu sama lain.

Zlatan Ibrahimovic memberikan pujian kepada Jose Mourinho, namun juga menyindir Pep Guardiola dalam otobiografinya

Zlatan Ibrahimovic menyinggung masa-masa bermain di bawah asuhan Jose Mourinho dalam autobiografinya yang berjudul 'I am Zlatan Ibrahimovic' pada tahun 2011. Pemain asal Swedia ini memuji juru taktik asal Portugal tersebut dan mengakui bahwa ia rela mati demi mantan manajer Inter dan United itu:

"Jose Mourinho adalah seorang bintang besar. Mourinho akan menjadi seseorang yang pada dasarnya saya rela mati untuknya."

Namun, Zlatan Ibrahimovic tidak terlalu baik terhadap mantan pelatihnya di Barcelona, Pep Guardiola. Keduanya tidak pernah bertatap muka selama dua tahun di Camp Nou. Dia kemudian menulis:

"Jika Mourinho menerangi sebuah ruangan, Guardiola menarik tirai. Saya menduga bahwa Guardiola mencoba untuk menyamainya. Dia adalah seorang pengecut yang tidak punya pendirian."

Banyak yang membandingkan Mourinho dengan Guardiola selama karier manajerial mereka yang fenomenal. Beberapa orang berpendapat bahwa meskipun yang terakhir adalah juru taktik terhebat dalam sejarah, yang pertama adalah manajer-manusia terhebat.

Salah satu kegagalan Pep Guardiola yang paling mencolok dalam karir manajerialnya mungkin adalah tidak mendapatkan yang terbaik dari Ibrahimovic. Sang pemain asal Swedia tersebut berhasil mencetak 22 gol dan 13 asis dalam 46 pertandingan di bawah asuhan sang pelatih asal Spanyol. Dia gagal untuk mendapatkan tempat utama di tim utama Barca.